Assalamu'alaikum Dunsanak....
Tari Pasambahan atau Tari Persembahan (dalam bahasa Indonesia) merupakan tarian daerah yang berasal dari Ranah Minang, yang biasanya ditampilkan dalam suatu acara ketika menyambut para tamu penting yang datang, seperti dalam acara Baralek (pesta perkawinan) dan acara-acara lainnya.
Dalam Tari Pasambahan ini, terdapat gerakan-gerakan silek (silat) yang tentunya khas dari Ranah Minang. Silek dari Ranah Minang berbeda dari silat umumnya. Coba dunsanak perhatikan gerakan sileknya!
Mahereang agak membungkuok, (Memiring agak membungkuk)
Langkahnyo cando baserak, (Langkahnya seperti berserakan/tidak teratur)
Dek urang rabah tando kalah, (Kalau orang lain rebah tanda kalah)
Tapi bagi pandeka minangkabau sangajo rabah ka tanah sabab posisi di bawah mambuek gerak labieh lincah. (Tapi untuk pendekar Minangkabau sengaja merebah ke tanah karena posisi di bawah membuat gerakan lebih lincah)
Kok kucianglah rabah manalantang, musuahyo ndak barani mandakek, (Kalau kucing rebah menelentang, musuhnya tidak akan berani mendekat)
Mako tumbuahlah dalam papatah, bialah roda baputa asa sumbu tetap di tangah. (Maka tumbuhlah dalam pepatah, biarlah roda berputar asalkan sumbu tetap di tengah)
Itulah kata Mamak Yus Dt. Parpatiah dalam kasetnya, Konsultasi Adat Minangkabau.
Luar biasa, betapa luasnya pemikiran orang Minang. Awak jadi bangga sebagai generasi Ranah Minang. Bagaimana menurut dunsanak, silahkan tuliskan komentarnya ya...!!!
Wassalamu’alaikum dunsanak....
Tari Pasambahan atau Tari Persembahan (dalam bahasa Indonesia) merupakan tarian daerah yang berasal dari Ranah Minang, yang biasanya ditampilkan dalam suatu acara ketika menyambut para tamu penting yang datang, seperti dalam acara Baralek (pesta perkawinan) dan acara-acara lainnya.
Dalam Tari Pasambahan ini, terdapat gerakan-gerakan silek (silat) yang tentunya khas dari Ranah Minang. Silek dari Ranah Minang berbeda dari silat umumnya. Coba dunsanak perhatikan gerakan sileknya!
Mahereang agak membungkuok, (Memiring agak membungkuk)
Langkahnyo cando baserak, (Langkahnya seperti berserakan/tidak teratur)
Dek urang rabah tando kalah, (Kalau orang lain rebah tanda kalah)
Tapi bagi pandeka minangkabau sangajo rabah ka tanah sabab posisi di bawah mambuek gerak labieh lincah. (Tapi untuk pendekar Minangkabau sengaja merebah ke tanah karena posisi di bawah membuat gerakan lebih lincah)
Kok kucianglah rabah manalantang, musuahyo ndak barani mandakek, (Kalau kucing rebah menelentang, musuhnya tidak akan berani mendekat)
Mako tumbuahlah dalam papatah, bialah roda baputa asa sumbu tetap di tangah. (Maka tumbuhlah dalam pepatah, biarlah roda berputar asalkan sumbu tetap di tengah)
Itulah kata Mamak Yus Dt. Parpatiah dalam kasetnya, Konsultasi Adat Minangkabau.
Luar biasa, betapa luasnya pemikiran orang Minang. Awak jadi bangga sebagai generasi Ranah Minang. Bagaimana menurut dunsanak, silahkan tuliskan komentarnya ya...!!!
Wassalamu’alaikum dunsanak....