Minggu, 15 Januari 2012

Bakambang Kato: "Joki Palayang"


Bakambang Kato: “Joki Palayang
Oleh A.S. Patimarajo


Maa tau ado urang nan mangecek sarupo kato-kato di bawah ko. Jan heran pulo dunsanak tantang arati kato-kato nantun. Sangek jauah tu mukasuiknyo. Ndak alang ka palang, kok tibo di tipak dek awak, tantulah ka sirah pangka talingo. Untuang-untuang jan ado nan basingguangan jo kito kato-kato nantun andaknyo. Cubo kito simak!

Ungkapan Minangnya:Joki Palayang
Ungkapan Indonesianya:Joki Pelayang
Arti Ungkapan:
Seseorang yang selalu menyaksikan sukses orang lain. Sementara dia tetap pada posisi semula. Sudah banyak orang yang dia seberangkan hingga sampai ke tujuan. Namun dia sendiri tidak beranjak dari tempat semula. Dia hanya sekedar mengantarkan kesuksesan itu. Sama seperti seorang guru sekolah dasar. Entah sudah berapa anak muridnya menjadi doktor. Sementara dia tetap mengajar di sekolah itu. Tapi itulah yang disebut pengabdian. Tugas yang dipikul sepenuh hati, sangat menyenankan jika dinikmati. Ada kepuasan tersendiri bagi seorang guru, bila melihat anak didiknya sudah menjadi orang pintar.

Arti lainnya:
Pelayang atau pelayangan adalah alat untuk menyeberang sungai. Alat ini terbuat dari kayu, berbentuk hamparan. Di atas pelayang inilah para saudagar meletakkan kendaraan, untuk diracak kembali setelah sampai di seberang. Joki pelayang adalah orang yang bertugas mengemudikan pelayang. Dia menerima upah atas jasa yang dia berikan. Masa dulu jembatan belum ada seperti sekarang. Sehingga untuk menyeberang sungai besar, masyarakat dan kaum pedagang menggunakan alat ini. Konon dahulu untuk menyeberangi Batang Hari di Pulau Punjung, digunakan pelayang. Begitu juga dengan sungai-sungai lain di Sumatera.

Dikutip dari Koran Padang Ekspres Edisi Minggu, 1 Mei 2011.

Comments

0 komentar :

Posting Komentar